Thursday, 8 April 2010

Istighfar

Makna Istighfar

Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon keampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Hal ini dapat dilakukan baik dengan perkataan mahupun perbuatan, beberapa ulama mengungkapkan istighfar berasal dari kata "alghafar" yang bererti "as-satr / menutup" untuk itu dinamakan istighfar kera mengandungi makna menutupi sebagaimana firman Allah : "Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni ( mereka ) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" ( At-taghabun 14 ).

Sedangkan dalam al-Quran istighfar mempunyai beberapa pengertian di antaranya :

1. Al-Islam :
Para Ahli Tafsir seperti Mujahid dan `Akramah mengertikannya demikian berdasarkan pada ayat yang berbunyi : "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah ( pula ) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun" ( Al-Anfal 33 ).

2. Doa :
Ulama yang lain mengertikannya dengan doa, setiap doa yang berisikan permohonan keampunan disebut istigfar, antara doa dan istighfar mempunyai kekhususan dan keumuman, Istighfar menjadi khusus jika dilakukan dengan perbuatan ( al-istighfar bil a'maal ) sebagaimana doa menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan keampunan.

3. Taubat :
Banyak di antara kita mengertikan Istighfar dengan taubat, seperti di atas keduanya mempunyai kekhususan dan keumuman. Istighfar : Memohon ampunan dan perlindungan dari perbuatan dosa dimasa lampau. Taubat : Kembali dan memohan perlidungan dari perbuatan dosa yang sama dimasa yang akan datang. Ibnul Qoyyim berpendapat Istighfar ada dua bahagian, Istighfar mufrad dan Istighfar yang diiringi dengan Taubat ( maqrun ). Pertama seperti ungkapan Nabi Nuh terhadap kaumnya, maka aku katakan kepada mereka : "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", ( Nuh : 10 ). Yang kedua seperti firman Allah : "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. ( Jika kamu mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( terus menerus ) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan ( balasan ) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat".

Hukum Istighfar

Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t, baik hal tersebut untuk dirinya sendiri mahupun untuk orang lain. Bagaimanakah kedudukan hukum Istighfar itu sendiri?

1. Mandub.
Hukum istighfar pada asalnya adalah mandub / sunnah, berdasarkan dalil al-Quran dalam surat Al-Muzammil 20. "Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub / sunnah kerana seseorang beristighfar bukan hanya kerana ia melakukan maksiat / dosa, namun boleh jadi beristighfar untuk dirinya sendiri, kedua orang tuanya ,anak-anaknya ataupun untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal mahupun yang masih hidup".
2. Wajib.
Istighfar yang dilakuan setelah berbuat dosa, seorang hamba diwajibkan untuk segera beristighfar jika ia berbuat hal yang dilarang oleh Allah s.w.t.

3. Makruh.
Seperti beristighfar dibelakang jenazah, kerana memang tidak ada sanadnya dan Rasulullah tidak menganjurkannya, yang dianjurkannya adalah beristighfar bagi mayat ketika solat jenazah dan setelah pemakamannya.

4. Haram.
Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali disebabkan oleh kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat kita, berdasarkan dalil dalam al-Quran yang berbunyi : "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun ( kepada Allah ) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahawasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam dan permintaan ampun dari Ibrahim ( kepada Allah ) untuk bapanya tidak lain hanyalah kerana suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapanya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapanya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun" ( At-Taubah 113-114 ) dan juga dalil lain yang berbunyi : "Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik" ( al-Munaafiqun 6 ).

Istighfar merupakan amalan yang mulia dan senantiasa dilakukan oleh para rasul dan waliyullah, berikut beberapa kemulian istighfar : Pujian Allah terhadap Al-Mustaghfirin ( mereka yg selalu beristighfar ), Allah s.w.t memuji mereka sebagaimana termaktub dalam firmannya : 17) (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya ( di jalan Allah ), dan yang memohon ampun diwaktu sahur" ( Ali-`Imron 17 ), dan "Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar" ( AdzDzariyaat 18 ). "Ashar" adalah bentuk plural "Sahr" yang bererti sepertiga malam, waktu ini dikhususkan dengan istighfar, kerana berdoa diwaktu tersebut amat sangat mustajab. Nabi Muhammad s.a.w selalu melakukannya, sebagaimana yang kita ketahui dari sirahnya Rasulullah selalu melakukan perbuatan yang terbaik ( afdhal ) sekaligus juga selalu mudawamah dalam mengerjakannya, Istighfar salah satu amalan yang selalu dilakukan oleh Rasullullah, Dalam hadis Rasullullah bersabda : "Demi Allah Aku beristighfar dan bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari". ( HR. Bukhari ). Jika Rasullulah s.a.w yang ma'shum dan dosanya sudah diampuni baik dimasa lalu maupun di masa akan datang selalu beristighfar seratus kali dalam sehari, bagaimana dengan kita?

Istighfar merupakan syiar para Anbiyaullah, tidak ada seorang nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar, Nabi Adam a.s dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat, Firman Allah Surat Al-`Araf 23 : Keduanya berkata : "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

Istighfar merupakan asas ubudiyah, ketika seorang hamba beristighfar ia akan merasakan betapa hina dan rendah dirinya. Maka dianjurkan dalam beristighfar untuk merendahkan diri, ikhlas kepada-Nya dan tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekadar terucap dengan bibir saja namun hatipun harus digerakkan. Dalam Istighfar ada maslahah yang tidak diketahui oleh seorang hamba, para ulama salaf berkata, dosa seorang hamba bisa membawanya ke syurga dan amal seorang hamba bisa membawanya ke neraka, mereka berkata : Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ketika seorang hamba berbuat dosa, setiapkali mengingatnya ia menangis, menyesal dan akhirnya bertaubat dan beristighfar, tunduk kepada-Nya berusaha melakukan perbuatan baik tanpa mengulangi lagi dosa tersebut, maka ia akan mendapatkan rahmat-Nya dan masuk syurga, sebaliknya ketika ia berbuat baik, kemudian riya', sombong, ta'jub atas pujian orang kepadanya, maka ia akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya masuk neraka. Tanda-tanda kebahagian adalah menjadikan perbuatan baik berada dibelakang punggungya dan perbuatan dosa di depan pelupuk mata sebaliknya tanda-tanda kesengsaraan adalah menjadikan perbuatan baik dipelupuk mata dan kejelekannya dibelakang punggungnya. Alangkah beruntungnya seseorang yang sibuk dengan aibnya sendiri dan memperbaikinya serta melupakan aib orang lain.

Faedah Istighfar

Istighfar mempunyai banyak faedah baik di dunia maupun di akahirat, faedah tersebut ada yang memang langsung kita rasakan dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah s.w.t sampai hari kiamat, diantaranya :

Menghapus dosa
Istighfar menghapus dosa sebagaimana api membakar kayu, yang dimaksud di sini adalah istighfar dalam pengertian taubat. Allah berfirman : "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" ( An-Nisa 110 ). Dalam hadis qudsi Allah berfirman : "Wahai hamba-hamba-Ku, Sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa malam dan siang, dan Aku mengampuni semuanya, jika kalian mohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuni".

Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secara khusus mahupun umum
Istighfar mengangkat azab bagi umat baik individu maupun kolektif yang disebabkan oleh dosa yang dilakukan, jika beristighfar dan beriman, Allah akan mengampuninya, sesuai firman Allah s.w.t : Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah ( pula ) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun", ( al-Anfal : 33 )

Kenikmatan yang baik
Allah akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar, mereka mendapatkan rasa aman, damai dan ketenangan jiwa, Allah berfirman : "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. ( Jika kamu mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( terus menerus ) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan ( balasan ) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". ( Huud : 3 )

Istighfar sebab turunnya hujan
Salah satu sebab turunnya hujan adalah banyaknya kita beristighfar, Allah berfirman : Maka aku katakan kepada mereka : "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat", ( Nuh:10-11 ).

Istighfar sebab bertambahnya kekuatan
Istighfar mampu menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani dan dengannya mampu menanggung beban, Allah berfirman : Dan ( dia berkata ) : "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52

Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki
Dengan istighfar segala keluh kesah akan sirna dan rezeki akan datang secara tak terduga, sebagaimana sabda Rasulullah : Barang siapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan menjadikan keluh kesah kegembiaran, kesempitan menjadi keleluasaan ( HR Ahmad & Abu Daud ). Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar, tentunya semakin sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada Sang Khalik, hal tersebut hendaknya dilakukan secara mudawamah terus menerus tanpa henti.Sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan istighfar sebagaimana makan dan minum. Istighfar melepaskan hamba dari perbuatan yang makruh menjadi mahbub ( yang dicintai ), yang kurang menjadi lebih sempurna, mengangkatnya ke darjat yang lebih tinggi / sempurna.